.

5/6/10 ADA ANAK GADIS BERTANYAKAN PADA IBUNYA....

Posted By: Abdullah Chek Sahamat - June 12, 2010

Share

& Comment


(Inilah tiga wajah dari tiga generasi: nenek, ibu, anak yang saya temui dalam salah satu perjalanan panjang saya. Saya temui mereka sedang santai di sebuah pondok di depan rumah mereka. Sebagai selalu, saya akan mencari-cari objek dan subjek yang mungkin sesuai untuk rencana dan pemikiran saya, maka saya dekati mereka dan merakamkan wajah-wajah ini. Saya tidak ikut rapat gosip mereka, cuma yang saya tahu, mereka sedang mengenang nasib sang ayah, jauh entah di mana, meranbtau mencari rezeki)

Semalam semasa saya sedang menanti ferri untuk melintas Batang Samarahan dalam perjalanan ke Kampung, saya menerima sebuah SMS dari seorang teman, bertanyakan, bagaimana jika kita menyukai seseorang, sedang terlalu banyak orang memperkatakan mengenai orang yang kita sukai ini. Dia mengaju dean inginkan pendapat saya.

(2) Saya tidak dapat menjawap banyak, cuma berkata bahawa segalanya terpulang dengan sikap kita, jika kita percaya orang yang kita sukai sememangnya yang sebaiknya untuk kita (dalam apa juga hubungannya), kita harus punya sikap terbuka. Contohnya, jika seseorang itu sudah putus akal kerana kemiskinan, maka tabiatnya dia suka mencuri. Namun jika dia diberi peluang untu hidup secukupnya, apakah dia akan terus mencuri. Begitu juga jika seseorang itu kaki onar, hanya kerana dia belum menemui seseorang yang dia boleh setia dan akur, dan jika dia telah dibantu sehingga sebegitu, apakah dia akan terus onar dan mungkar?

(3) Manusia ada pelbagai tabiat dan kerenahnya. Semua itu ada sebabnya. Soalnya, kenapa kita hanya suka membiar dan bercakap tentang keburukannya (Juga sebenarnya adakah kita ikhlas sejujurnya dalam menyatakannya, atau tidakkah kita sendiri punya sebab lainnya?).

(4) Sekembali kerumah, saya membolak-balik tulisan Taufiq Ismail bertemankan iringan piano Richard Clayderman; yang secara kebetulan, mungkin baik untuk diikuti dalam kita menanggani carutan atau cemuhan yang ada di sekeliling kita.

seorang anak gadis berangkat remaja
bertanya pada ibundnya
"Ibu, terangkan pada saya
Tentang hakekat seorang wanita."


Sang ibu terkejut mendengar anaknya bertanya
tentang hal yang tidak ringan bobotnya
namun sangat penting bagi ananda yang berangkat dewasa
dengan perlahan menjawablah sang ibunda
begini kata-katanya:

"Pertanyaanmu tidak ringan jawabnya
tapi biarlah mama jawap secara sederhana
perempuan itu dicipta halus keadaannya
lembut tutur sapanya
sopan budi pekertinya
rajin menggali ilmu, tekun dalam bekerja
perilaku setara dalam apa pun karya
lincah dan dinamis geraknya
dia tidak minder (kalah) kerana jenis kelaminnya
bahkan tak akan tertanding dia
dalam keikhlasan pengorbanannya
melahir anak menyabung nyawa
membesar anak habis waktunya
jika dia berumah-tangga
dia partner setia suaminya
sabar mendidik anak-anaknya
kalau dia bekerja
dia pandai membagi waktunya
ramah dan eart dengan mertua, ipar dan keluarga
serta baik hubungan dengan tetanga
dan ikut membantu masyarakatnya."
Demikian jawap ibunya.

kening sang gadis remaja ada kerutannya
sinar tak puas terbayang pada matanya
terdengar berikut kalimatnya:
"Ah, mama
yang baru mama katakan ini
kok indah sekali gambarannya
dalam kenyataan lain lagi rasanya."

menjawap lagi ibunya:
"memang nak,
yang mama sebutkan tadi adalah bentuk idealnya
yang tidak mudah mencapainya
karena masalah ini memang tidak sederhana."

"Mama, mama,
mama bilang tadi
wanita harus lembut dalam bertutur-sapa
tapi dalam kenyataannya, misalnya
banyak perempuan judes (becok) dan suka mengomel (berceloteh)sesama
misalnya tante (makcik), adik mama itu, yang di Surabaya
hari ini ngomongnya (tuturnya) begini-begini di depan kita
minggu depan ngomongnya begitu-begitu di belakang kita....

"Ya, ya , nak, ya
itulah salah satu kelemahan kita wanita
mungkin malahan kelemahan kita yang utama
sukar menahan kata-kata tak berguna
menjaga perasaan orang lain, sering lupa
bagi mama sendiri, inilah cobaan sangat beratnya
kalau sudah bertemu sesama teman arisan (sebaya) atau kawan dulu di SMA
kami bertanding siapa yang punya lidah paling berbisa
yang paling top adalah analisa skandal demi skandal
kemudian apa saja yang berkaitan dengan aib keluarga."

sang anak tiba-tiba memotong kata:
"Mah, mama,
jadi mama ikut-ikutan bergosip pula
mama mengunyah-ngunyah daging saudara sendiri juga."
dengan malu sang ibu menjawap anaknya:
anakku sayang,
mama tadi sudah katakan
yang paling berat kelemahan perempuan
adalah menjaga lidahnya, menjaga perkataan
ketika berkumpul-kumpul, apakah pengajian apalagi arisan
sering kita, kaum perempuan ini tak tahan pameran (menunjuk-nunjuk) harta
memperaga berlian di leher dan di pergelangan tangan
menyebut merek (jenis) mobil (kereta) dan perlananan liburan (cuti)
bercerita tentang anak-anak yang sekolah di mancanegara
itulkan menusuk perasaan kawan-kawan yang tak berpunya
tapi beginilah anakku sayang
lebih baik mama sekarang berterus-terang
kamu lebih baik tahu sejak sekarang
kamu akan jadi dewasa, kamu akhirnya akan tahu juga."

"Mah, mana
jadi dalam hal ini
fungsi sholat atau sembahyang itu di mana
yang katanya mencegah hal yang keji dan mungkar itu
mama rajin pergi pengajian
mama umroh, mama hajah, mama sholat
tapi sholat ternyata tidak mampu mencegah mama
bergunjing (mengumpat) dan bergosip
itu kan sama dengan mengunyah-ngunyah daging saudara sendiri
bagaimana itu, mah, bagaimana?"

"Anakku sayang,
mama koreksi (perbetulkan) sedikit ucapanmu tadi itu tentang fungsi sholat
jangan katakan
sholat ternyata tidak mampu mencegah mama bergunjing dan bergosip
jangan katakan begitu
yang tepat adalah
sholat mama yang tidak mampu itu
jadi mama belum betul melaksanakan sholat mama itu
kalau mama sudah sungguh-sungguh betul
kalau mama sudah sungguh-sungguh khusyu'
pasti mama akan tutup mulut ketika kawan-kawan mama bergosip
pasti mama akan tutup telinga ketika kawan-kawan mama bergunjing
tidak tertarik lagi mengikuti kebiasaan tidak terpuji itu"

"Mah, mama
terima kasih atas terus-terangan mama
inilah nasihat yang sungguh sangat berharga
mah, saya akan selalu mengingatinya
sekarang saya sudah mendapat bekal amat mahalnya
mam sudah menerangkan tentang hakekat seorang wanita
tentang seorang perempuan ketika nanti mendewasa
dengan kekuatan serta kelemahannya
dan kerus-terangan mama
sangat mengharukan saya
terima kasih mah, terima kasih mama."

anak gadis itu kemudian memeluk mamanya
mata mamanya tampak (kelihatan) basah, merah warnanya

(5) Mungkin jika kita selalu saja mengambil sikap menghindar diri dari suka ikut campur dalam mengata-ngata, saya kira pastinya kita punya lebih kelapangan untuk terus kedepan tanpa ada prasangka atas apa juga. Ada bedanya dalam menilai risiko dan mengata-ngata! Jangan keduanya dicampur adukkan jadi 'bubur pulut ais' seperti yang sekarang kian menjadi terjual dipinggir jalan Kota Samarahan!

Kuching, Sarawak
11 June, 2010

#Abdullah Chek Sahamat

Writing that complies Bizarre, Odd, Strange, Out of box facts about the stuff going around my world which you may find hard to believe and understand

2 comments:

Bayu Senja said...

Coretan yang baik buat tatapan para wanita dan emak-emak yang rajin mengomel dan bercerita mengenai hal orang lain dan cerita-cerita sensasi terkini. Bagi golongan bekerja, kita lihat perkara ini sering terjadi di pejabat-pejabat kerajaan. Di syarikat swasta ia tidak sehebat, mungkin kerana mereka tidak punya 'pakatan' dan masa yang panjang untuk mereka berbual kosong.

Sikap merupakan perkara pokok dalam hal ini. Kalau yang di kampung punya masa untuk duduk bercerita, maka kita lihat mereka sebagai yang tidak punya pelajaran, terhimpit dalam keadaan mereka, tapi sekurang-kurangnya mereka punya tujuan hidup untuk berbakti kepada anak-anak dan cucu-cucu mereka. Wanita berkerjaya di kota lain pula halnya, mereka lebih sophistikated kerana ramai di kalangan mereka berpelajaran tinggi, maka cita-cita mereka juga tinggi. Dan oleh keran tujuan hidup mereka pelbagai kerana himpitan keadaan, maka mereka mudah sekali 'kecundang' dalam peranan mereka sebagai ibu dan isteri.

Perasaan prasangka, curiga dan cemburu lebih mudah mendekati wanita kerana lumrah kejadian mereka yang mereka sendiri tidak sedar akannya, maka terus meneruslah wanita itu berada di tahap mereka berada tanpa banyak perubahan. Kerana itu agak sukar bagi mereka untuk mencapai apa yang mereka hajati dalam usaha mereka 'menandingi' kaum lelaki.

ani ahmad amar said...

Abg Bollah, siapa Bayu Senja ini? salam perkenalan buat bayu senja!

Copyright © 2010 abc sadong™ is a registered trademark.

Designed by Access. Hosted on Blogger Platform.