Detik curigaku I:
berkata janji setia segala
bisa saja kita galas
apa saja yang kupikul
namun
kupasti sendirian lagi aku nanti
sudahlah
di jalanan panjang ini
kutemui pintu ini
dari balik manapun
sama saja
kutinggalkan samudera
kan kudatangipun samudera
pasti gelora bila-bila
pasti ragu untuk sesiapa
untuk tetap bersamaku merentasinya...
sudahlah lupakan!
tentang kita!
Curigaku ke-II:
kita telah saling menyetuh
ada mungkin dalam rela
ada mungkin memang nyata
ada mungkin sekadar persinggahan
kita juga telah berjalan sejauh ini
dalam suka (dukanya kita simpan jauh-jauh)
sangat manis bersama
Kini:
biarpun telah bersentuh dalam
aku sangsi
mungkin sentuhan itu belum pasti
sebenarnya dari sebenarnya kita
dari sedalam-dalamnya kita
aku tidak pasti
sekurang-kurangnya pada diriku sendiri
Esok:
sebaiknya
tinggalkanlah saja aku
padamkan catatan cerita kita
biar aku mencari sendiri
apa yang ada
di sejuk kejernihan hujan,
di kesegaran kehijauan belantara,
di lunak gemersikan bayu,
di keindahan kerdipan bintang,
di gersang mati kalahari
di keganasan gelora pasifik
di bahang muntahan merapi
biarkan aku terus saja berjalan…..
jangan paksakan ke atas kita
tetang janji untuk bersama
aku telah sadar
jalan kita tampak sama
namun tidak sesekali serupa
hadirmu bukan untuk menghargaiku
juga tidak untuk patuh-tunduk padaku
bukan untuk terus melengkapi aku
sesekali tidak untuk menantangku
aku manusia sukar kau mengerti
aku bisa bikin kau siksa dalam ceria
usah nanti kita pura-pura
kerena aku
hanya ingin hidup untuk kehidupan
tidak mungkin kau sanggup menahan
maka biarlah aku payah sendirian
kerana kepayahan itu adalah hiburan
dan kehidupanku
Esok selanjutnya:
biarkan aku pergi berjalan
jika aku tidak kembali
(pun jika aku pulang)
biarkan aku terus pergi merdeka
tidak milik dan miliki siapa
merdeka semerdekanya
kerana semakin jauh aku melangkah
semakin aku mahu merdeka saja
bebas melangkah menghambat yang kuhambat
tiada siapa antara aku dan…apanya?
kembali kita sebermula
tiada catatan apa-apa
biar sakit
kita telah saling menyetuh
ada mungkin dalam rela
ada mungkin memang nyata
ada mungkin sekadar persinggahan
kita juga telah berjalan sejauh ini
dalam suka (dukanya kita simpan jauh-jauh)
sangat manis bersama
Kini:
biarpun telah bersentuh dalam
aku sangsi
mungkin sentuhan itu belum pasti
sebenarnya dari sebenarnya kita
dari sedalam-dalamnya kita
aku tidak pasti
sekurang-kurangnya pada diriku sendiri
Esok:
sebaiknya
tinggalkanlah saja aku
padamkan catatan cerita kita
biar aku mencari sendiri
apa yang ada
di sejuk kejernihan hujan,
di kesegaran kehijauan belantara,
di lunak gemersikan bayu,
di keindahan kerdipan bintang,
di gersang mati kalahari
di keganasan gelora pasifik
di bahang muntahan merapi
biarkan aku terus saja berjalan…..
jangan paksakan ke atas kita
tetang janji untuk bersama
aku telah sadar
jalan kita tampak sama
namun tidak sesekali serupa
hadirmu bukan untuk menghargaiku
juga tidak untuk patuh-tunduk padaku
bukan untuk terus melengkapi aku
sesekali tidak untuk menantangku
aku manusia sukar kau mengerti
aku bisa bikin kau siksa dalam ceria
usah nanti kita pura-pura
kerena aku
hanya ingin hidup untuk kehidupan
tidak mungkin kau sanggup menahan
maka biarlah aku payah sendirian
kerana kepayahan itu adalah hiburan
dan kehidupanku
Esok selanjutnya:
biarkan aku pergi berjalan
jika aku tidak kembali
(pun jika aku pulang)
biarkan aku terus pergi merdeka
tidak milik dan miliki siapa
merdeka semerdekanya
kerana semakin jauh aku melangkah
semakin aku mahu merdeka saja
bebas melangkah menghambat yang kuhambat
tiada siapa antara aku dan…apanya?
kembali kita sebermula
tiada catatan apa-apa
biar sakit
biar patah
biar payah
biar tidak terganti
mudahkan saja!
Seram, Ambon
13 June, 2009
biar tidak terganti
mudahkan saja!
Seram, Ambon
13 June, 2009
1 comments:
semalam
adalah hari yang sukar
kehidupan yang susah
dunia yang sempit
namun ada pendorong
ada pembimbing walaupun seketika
ada kasih walaupun sejenak
Kini
bimbingan itu jadi asas hidup
pesanan itu jadi landasan pekerti
dorongan itu jadi pengubat hati
hari hari yang semakin senang
kehidupan yang lebih mewah
dunia yang semakin luas
semua yang diingini ,yang dicitakan
ada didepan mata
namun hati masih gundah, masih gulana
Esok
Masih meniti perjalanan
semakin dekat tapi jauh
semakin luas tapi sempit
semakin mudah tapi susah
ah....adakah ini ujian yang tiada sempadannya
Esok selanjutnya
Matahari terbit di ufuk timur
Matahari tebenam di ufuk barat
Sirna bulan mengambang bersei-seri
Namun...
Seri masih tiada ditemui
Suri masih tiada menjelma
Mana mereka?mana mereka?
Laungan sudah tiada bermaya
Jeritan hanya pada dunia
Apakah itu hambatan semula
dunia yang dikejar
semangat yang teruja
tapi tiada penghujungnya
Post a Comment