hitam rambutku, merah daraku
Alhamdullillah In Syaa Allah aku tidak keliru
tetap itu kugengam
tidakkah sebegitu juga buat kamu?
perjalananku ini bukan mudah
biar bisa saja aku bikin mudah
soalnya saat kini aku permudahkan
pasti besok kita bersama payah
harus kita sadar, betapa payanhnya besok itu cukup panjang
maka biarlah aku kini payah sementara
asal saja besok cukup menyenangkan kita
namun kapan besoknya itu tidak, janganlah ditanya
biarkan saja ia datang pada waktunya semahuNya
namun yakinlah, besok itu dekat tergantung dengan keikhlasan kita
pasti itu sudah engkau mengertikan
biar terdakang lebih banyak kita lupai dari sentiasa mengingati
jika itu engkau tidak bisa pertahankan
Dia telah menjadikan burung
lihatlah pada mereka
terbanglah seperti mereka
ke mana saja semahu kamu
lelah akan datang juga akhirnya
hinggapnya nanti di mana dan seenak apa?
yang pasti terus saja mereka terbang
berulang-ulang sama saja sehingga waktunya
ingatlah, bukan aku berputus asa
mengalah Al Kahfi sudah kurenungi
kecewanya Yunus juga sudah aku mengerti
tidak lupa aku berani kentalnya Zulkarnain
maka biarlah aku menyusur Musa-Khidir
berjalan dan terus mencari
lantaran darahku masih merah
rambutku juga masih ada hitamnya
aku akan menempuh payah biar hanya tinggal aku
aku dan kamu
Dia telah tegas mengatakan "Aku adalah Aku, kamu adalah kamu"
sampai waktunya, aku adalah aku, kamu adalah kamu
KLIA, Kuala Lumpur
28 Feb., 2018
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment