sekian waktu aku berjalan di padang terang siang
kusangka itulah siang, jalan benderang
saat kutoleh pulang, bekas-bekas kakiku kian samar hitam
sedang di depan, siang kian memalam
dimanakah kecerahan?
aku terus berjalan dalam malam
cerah rembulanpun menyuluh alam
adakah itu kecerahan?
sebentar hanya kerdipan bintang yang tinggal
sepertinya, terang, samar, dan gelap terus saja bergulir
dan aku sebetulnya telah di mana?
kutanya pada angin, ia menderu, melepas
kutanya pada embun, rintik-rintik gugur singah lalu sejat
kutanya pada sungai, mengalir terus, melepas
kutanya pada ombak. menghempas, hilang kembali menghempas
kutanya pada awan, mendung, berarak menghilang
kutanya pada wajah-wajah, ada senyum, ada selamba, ada bengis, ada tangis, tetap lepas
dan aku kembali bertanya pada diriku, siapa dan di mana aku?
kakiku berkata, terus berjalanlah
tanganku berbicara, terus menghayunlah
hatiku berbisik, terus saja mencari
fikiranku mengarah mata dan telinga, terus merasalah
sebulat tubuhku, aku memutuskan teruslah berjalan
tuhan, Ya Rabbi, teruskah aku tetap berdiri?
terasi, pendam
20 janurai, 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment