10/10/11 SEKAWAN ANGSA DAN MANUSIA
Posted By: Abdullah Chek Sahamat - October 12, 2011"Berjalanlah di muka bumi ini. Lihatlah. Di sana ada tanda-tanda kebesaranKu...". Itulah kata-kata keramatNya. Itulah ajakan, jika bukan suruhanNya. Namun adakah kita mengerti? Bagaimana yang kita mengertikan?
(2) Pergilah ke tasik-tasik terutama di negara-negara temperat, Barat atau Timur, Selatan atau Utara, terutama di musim panas. Pasti akan kelihatan sekawan angsa sedang berenang dan mencari makan. Mereka tetap sekawan. Hiruk pikuk mereka tetap sekawan. Kegagetan mereka tetap sekawan. Berkejaran makanan, juga tetap sekawan. Tidak ada di antara mereka bercakaran, berkelahi membunuh.
(3) Saat sore mendatang. Terbang angsa tetap berkawan. Ketuanya mendahulu. Hayunan kepak sang ketua sangat lembut, teratur, perlahan dan mantap. Anak-anak buah ikut dalam baris di belakang terusun bagai format Arrow Head. Tetap sebegitu, sejauhnya mereka terbang sekawan. Tanpa ada yang mahu berebutan kedepan apa lagi melencung kendiri.
(4) Saat sang ketua lelah, angsa terdekat mengambil tempat. Mendahului, mengepak sayap persis bagai ketua terdahulu. Sedang mantan ketua, ikut patuh persis bagai anak buah yang digantikan. Pertukaran ketua menjadi anak buah dan sebaliknya sangat sopan, tertib, terhormat.
(5) Saat ada sang angsa sakit, lalu payah untuk terbang, pasti pasangannya akan menemaninya untuk singgah di mana-mana. Tidak sekali-kali ditinggalkan sehingga dia yakin betapa angsa yang lemah itu pastinya tidak upaya untuk terbang lagi. Manusia, sebegitulah setia dan kekawanan angsa. Begitulah Allah semaikan sifat-sifat yang manusia harus mengerti dan pelajari. Namun berapa yang memerhati dan mengerti? Apa pula yang dimengertikan?
(6) dari sudut fizik, corak penerbangan angsa sebegitu punya kesan aero-dinamik yang sangat menguntungkan. Kepakan lebut, teratur dari sang ketua menjadikan layangan kepak para anak buat di belakang menjadi lebih ringan dan mudah. Maka, dengan cara begitu, mereka tidak mudah lelah dan dapat terbang jauh sehingga merentas benua. Sifat saling gantian ketua, adalah sebagai salah satu untuk tidak terlalu membebankan ketua kerana bila terbang dahuluan, dia terpaksa merentas air force yang kuat. Maka secara tabii, Allah menetapkan sistem kepimpinan dalam keluarga besar angsa sebegitulah tabiinya.
(7) Pasti sangat berbeda dengan pipit. Saling berebut dahuluan. Juga sang helang. Sukar untuk berkawanan. Makan keduanya sering jadi buruan, jika tidak kemarahan para Pak Tani.
(8) Kalau kita adalah manusia yang sebagaimana Allah katakan..:' Islam itu agama paling sempurna buat kamu, dan Al Quran itu panduan paling sempurna buat ikutan kamu...dan kamu adalah sehebat kejadian yang Aku ciptakan..", cuma soalnya, kenapa angsa lebih hebat rukun kepimpinan dan kemasyarakatannya dari sebahagian jika tidak semua dari kita? Anih, di mana benarnya kata Allah...."Kamu adalah sehebat kejadian yang Kuperbuat..."
Kuching, Sarawak
12 Okt., 2011
#Abdullah Chek Sahamat
Writing that complies Bizarre, Odd, Strange, Out of box facts about the stuff going around my world which you may find hard to believe and understand
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comments:
Surah At-Tin ayat 4:
"Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya"
Tapi jangan dilupa sambungan ayat ke 5:
"Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka)"
Ayat ke 6:
"kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya"
For me, it depend on the person. Sekuat mana iman dapat mengawal hawa nafsu.
Post a Comment