2/8/11 SOCRATES..

Socrates terlahir pada 469SM. Beliau dewasa di zaman Temaddun Greek atau Yunani sedang memuncak. Greek pada masa lalu adalah Kerajaan Kota-kota. Setiap Kerajaan merupakan sebuah Kota terbangun dengan sistem pertahanan bertembok. Permusuhan antara Kota-kota amatlah lumrah. Pokoknya keributan kaum sering terjadi. Peperangan bagi merebut Kota-kota adalah lumrah gaya hidup.


(2) Kemelut hidup sering menjadikan segelintir manusia jadi pemikir. Di China umpayanya, kerana Kepimpinan Negara dan Sistem Kerajaan yang tidak cekap telah melahirkan Confucious. Confucious menjadi maha guru dalam membentuk disiplin dan cara laku yang perlu jadi pegangan bukan hanya raja, penjawat awam, bahkan rakyat.

(3) Begitu juga di India, saat penghambaan, penindasan, kemerlarat menjelma, maka muncul Gautama Buddha, Asoka dengan pemikiran dan cara hidup serderhana, penuh kesabaran, penuh pengasih yang kemudian kembang menjadi peganagan hidup masyarakat sekelilingnya.

(4) Di Yunani, begitulah juga natijahnya. Kegagansan, kekacuan, kemelut bangsa dsb telah melahirkan pemikiran baru bagaimana kedamaian dan kemakmuran harus di perolehi. Di sana lahir pemikir-pemikir sosial dan politik yang hebat-hebat seperti Plato, Socrates dan Aristottle. Mereka menjana sistem hidup yang lain dari sistem hidup kebiasan yang dilalui oleh para pemimpin dan pahlawan perang Kota-kota di zamannya. dari pemikiran mereka maka tercerna apa yang kita namakan sekarang Falsafah, Sistem Politik dan Ekonomi Barat.

(5) Dalam penelitian saya tentang penulisan Socrates, tertulis untaian berikut yang saya sisipkan agar menjadi ikutan dan bukan sekadar renungan buat semua:

Aku hanya berharap orang biasa mempunyai keupayaan yang tidak terbatas untuk melakukan kejahatan: dan merekapun mungkin mempunyai kekuatan yang tidak terbatas untuk melakukan kebaikan;

Gunakan waktumu untuk memperbaiki diri sendiri dengan membaca tulisan-tulisan orang lain, sehingga engkau akan mendapatkan dengan mudah apa yang orang lain telah dapatkan dengan kerja kerasnya;

Kebijaksaan sejati datang ke setiap kita ketika kita menyadari betapa sedikitnya kita memahmi tantang kehidupan diri kita sendiri, dan dunia di sekitar kita.

(6) Begitulah ahli pemikir, selalunya adalah penikmat derita, pengemar payah, pencinta derita, lalu merenung alam dengan teropong yang lain, lalu berteriak dan menulis tanpa takut. Pemikir, begitulah sifat, begitulah jalan hidup mereka. Tiada senang hidup mereka. Banyaknya dalah payah. Siapapun mereka, biar apa juga gelaran buat mereka: Iman, Aulitya, Wali, Penyair, Penyajak, Penulis, Dramatis, dsb sebegitulah pemikir sifatnya.

Wisma Satok, Kuching
4 August 2011