(2) Another issue, recently raised by another friend of mine is with regard to women contribution to the State Development? Again I believe, all these are issues that reflect women are in dire search of recognition in their whatever contribution! Do we need that?
(3) Ya ...I just want to throw MyLeft brain idea, when discussing all these gender issues, there bound a statement saying: Man can't stand without a woman! Ye...don't start be blue, I think there is a point there!
(4) To the issue of women contribution in the State Development, I would say, just look at our Population Statistic, would the Statistic grow without the women? Even, I myself is a result of a woman existence, MyMom... ..may be we should focus on the Quality of the Contribution rather then looking at Who and Who or Who and What?
(4) But to me woman mean nothing if there is no man.....useless, a real laughing stock! I don't see how woman could be strong, could be useful, could be woman without the existence of man! Wanna bet?
(5) Just take away "man" from the word "woman"...what will happen....."wo"....yeeehhh, does "wo" mean anything? I told you, "man" must never be put aside to make "woman" having a meaning!
kuala lumpur, malaysia
12 July 2009
Popular
Tags
Videos
.JPG)
2 comments:
“Speeches For An Inquiring Mind”
Allah SWT berfirman didalam Surat An-Nisaa Ayat 32,
Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebagian dari kamu melebihi sebagian yang lain. Untuk para lelaki ada bagian atas yang mereka usahakan, (begitupun) untuk para perempuan ada pula bagian atas yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
Sangatlah perlu bagi kita memahami secara utuh maksud dari ayat diatas, agar kita dapat menghargai tugas dan tanggungjawab yang telah ditetapkan bagi lelaki dan bagi perempuan. Ketika ayat ini diturunkan, terjadi keadaan yang menarik untuk disimak. Nabi Muhammad SAW ditanya oleh istri beliau, Ummu Salamah RA, “Mengingat bahwa didalam hukum waris, perempuan memperoleh setengah dari bagian lelaki, adakah demikian juga dengan yang akan kami terima sebagai ganjaran atas suatu amal kebajikan, kami para perempuan akan menerima setengah dari ganjaran yang diterima oleh para lelaki?” Ummu Salamah RA tidak bermaksud menentang bagian yang telah ditetapkan untuk lelaki, namun diajukannya pertanyaan itu sebagai pendidikan dan pembelajaran. Diantara para perempuan ada yang berharap bahwa mereka terlahir sebagai lelaki agar dapat berperan serta dalam pertempuran, agar dengan demikian ia bisa memperoleh tambahan ganjaran dari Allah SWT.-Andalusia-
Kalau kita dok tengok perempuan dan lelaki dari sudut Al Quran, susah kita nak faham apa sebenarnya dan setepatnya maksud Tuhan menjadikan Adam, lepas tu baru Hawa. Samalah halnya, pasai apa dok jadikan Adam dalam kelompok malaikat dan setan. Kat syurga pulak tu.
(2) Kalau pasai Adam, dia dari tanah, lepas tu Tuhan hembuih nafas Dia kat gumpalan tanah tu, jadi roh dan nyawa, tapi Hawa, dari tulang rusuk pulak, dari sebelah kiri.
(3) Mula-mula tak pun Adam tau apa nak buat kat Hawa, sampai setan 'dorong dia makan buah kelubi (?)'....harap-harap bukan 'ase kelubi kelate deh!'....lepas tu dari syurga, kenalah Adam dan Hawa hidup tak berapa nak selesa di dunia...sampailah kat kita lani!
(4) Apapun, Tuhan selalunya, dalam Al Quran, dok wahyukan Siapa (Who), Apa (What), Sedikit Kenapa (Why), Sedikit Bagaimana (How), paling tak jelas Bila (When).....semua ini kerana, Tuhan kata, manusia itu, ada satu yang membezakan dia dengan malaikat, setan (mahluk haluih), tumbuhan (uni atau pelbagai sel), binatang (uni atau pelbagai sel)....akal. Maka kalau otak manusia dok sentiasa diperah, berfikir panjang, dalam, waras, pasti akal dia baik (bagus).....tak apalah, kadang-kadang ada juga akai buruk!
(4) Jadi kalau nak bincang pasai lelaki perempuan, banyak boleh bincang, cuma dok kemana akal kita nak talakan! Kalau baik, baiklah, Kalau buruk, buruklah. Nak 50:50 pun boleh! Semuanya tergantung pada faktor ke dua pada manusia, iaitu Nafsu (dari Hati)!
Post a Comment