kita pernah bersama meniti jalan setapak
bercerita tentang singhasana di hujung jalan
kita belari menukik-nukik bagai rama-rama
jari-jari mengapai segala kembang mewangi
wajah-wajah kita nyaman tersiram dingin embun jalanan
tawa kita tiada henti
segala kita raikan penuh nikmat
(tanpa engkau (dan mereka) sadar
semua itu aku lukiskan dengan keringat dan airmata keras)
kini aku sedang berjalan di padangan gersang
matahari di ubun-ubun
segala membakar
telapak kakiku pecah perit kurasa
tubuhku hangus tanpa sebutir keringat menitis
tengorokku merekah dalam kehausan
tiada titik embun biswa kutangkap obat dahaga
darahku mengelegak memusing fikir di kepala
aku kian nanar dan sesat
kepada siapa aku harus berpaling mencari cahaya
engkau? Padamu, aku adalah si bangsat alpa
Mereka? Tangan-tangan menadah mereka sudah semua tersembunyi
Tuhan? Inilah muhasabah yang mesti aku lalui untuk pulang
Terasi, Asajaya
9 Jun, 2016
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comments:
Assalamualaikum .
Salam Ramadhan 1437 Saudara Penulis , Pembaca yang dirahmati , semuga segala amalan
kita dibulan Ramadhan ini akan mendapat tempat di sisi Allah Azzawajalla , TQ .
June 19th . 2016 .
Post a Comment