setaman mawar kita berlegar-legar
penuh segar keharuman
berdansa pada irama paling mengasyikan
tanpa sadar duri-duri tidak aku perhitungkan waras
telapak jadi berdarah perih untuk jauh melangkah
untungnya pada dirimu
ada saja yang menyisipkan mawar merah di kupingmu
tawamu tetap ada
sedang aku hanya padaku
lalu tubuhku menjadi kian kering
dalam keterpaksaan kaki goyah mengheretku menjauh
meninggalkan segala
dalam pandangan kabur kuberkaca
diam-diam sendiri termanggu
nafas tuhan lewat berdesis membaur
cebis-cebis harapan padanya tetap menjadikanku bertahanberjalan terus berjalan biar dalam segala lelah resah
biar sampai kapan kusimpan dalam
biar membatu memberat tetap kuheret jua tuhan! izinkan.
concorde, kuala lumpur
24 dec., 2011
1 comments:
Kalau kita sanggup bertahan dan terus mengejar, dengan fikiran dan dada terbuka, pasti kita temui yang Dia paling setuju buat kita. Kepayahan dalam menghambat sesuatu, bukanlah galang yang mematikan. Lihatlah ia bagai ketentuan untuk jalan-jalan yang lebih luas dan sempurna. Yakinlah. Dia Maha Mengetahui dan Maha Pemurah. Teruslah berjalan dan berlapang. Saya percaya serta adalah sebegitu sifatnya. Tidak kalah dan menyerah.
Post a Comment