.

1/11/09 JENDELA....

Posted By: Abdullah Chek Sahamat - November 01, 2009

Share

& Comment


Padamu:
di dadamu
saban waktu berdirinya aku
melihat merenung ke sana
biar dekat biar jauh
apa hijau apa kelabu
apa derai apa hemburan
apa bisikan apa teriakan
kulihat warna-warni kehidupan
kudengar nyanyian-perih kehidupan
lewat setiamu terbuka luas

Diriku:
biar puas telah kucatat segala warna-warna itu
biar puas telah kurakam segala nyayian-nyanyian itu
namun tubuhku masih tetap mengeletar
(dan kian goyah)
jiwaku masih tetap menangis rindu
(selalu sepi sendiri tidak dipeduli)
kudrat firasatku masih tetap tumpul
masih tiada kumampu
melihat hijau segar hidup ini di mana-mana
mendengar tawa merata-rata
padamu kucari cahayanya Dia
pada pagiNya
pada soreNya
pada malamNya
usah siapapun menutupmu dulu
selagi mataku belum pulang kepadaNya

Kita semua kita:
sedang dia masih terbuka
sedang cahaya masih melewatinya
(lihatlah NurNya padanya)
pedulilah kita
kerana bila malam datang
bila ribut melanda
tertutup ia
seperti memenjara-menyempitkan segala
seperti membatas-menyesakkan segala
sedang masih luas beban pundak kita
jika kita kepingin tetap kita
sampai kapan juga
(agar dapat nikmat senyumNya di syurga)

Bicara Sang Kodok:
Mana pintu hati dan kepalamu?
jangan jadi aku hanya bisa merayu hujan bila hujan
sedang sebetulnya aku hanya ingin puas sendiri saja mengawan

Kuching, Sarawak
1 Nov., 2009

#Abdullah Chek Sahamat

Writing that complies Bizarre, Odd, Strange, Out of box facts about the stuff going around my world which you may find hard to believe and understand

0 comments:

Copyright © 2010 abc sadong™ is a registered trademark.

Designed by Access. Hosted on Blogger Platform.