Seorang perempuan muda, dikahwin paksa oleh orang tuanya kepada seorang Pak Kiai yang udah lanjut usianya. Maka di malam pengantin, si isteri muda ngak mahu digauli. Lantas dia pake seluar sampe lapis dua, berselubung selimut lapis dua, tidur bungkus terus. Pak Kiai melelah air liur melihat olah isterinya, lantas mencari akal, yah neng, mengikut guru gue, kalau begini, pasti mudah aja. Sekali gue baca Bismillah, Qulhuwallah, Bin Salabin....wah pasti terbuka segala
(2) Di malam kedua, sang isteri, cari akal baru. Kali ini lebih tebal seluar dan selimut di pakai. Paling hebat, dia pilih tidur di bawah bukan seranjang. Pak Kiai, terkebil-kebil matanya, wah neng, ikut guru gue, ini paling mudah, ngak usah Bismillah, ngak usah Qulhuwallah.....Bin Salabin aja pasti kamu menyerah.
(3) Malam ketiga, sang isteri ubah 100% strateginya. Kali ini dia ngak pakai apa-apa. Wah langsung Pak Kiai lihat isterinya, dia terus angkat tangan. Wah duh duh neng, kalau bergini, gue yang nyerah.......ya kalau begini neng gue yang payah....aduh neng, dimana saya mau mulakan!
Bandara Sukarno-Hatta 8 June, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comments:
Salam
A good one and very meaningful too!
Perhaps you should have a compilation of jokes, though sometimes could be seen as dirty jokes, they carry a lot of meaningful cues if one cares to observe.
Post a Comment