4/7/11 ERTI KEMERDEKAAN...
Posted By: Abdullah Chek Sahamat - July 05, 2011Kemerdekaan sangat besar nilainya. Nilai kemerdekaan tidak dapat diukur melainkan jika seseorang telah melewati zaman penjajahan dan penindasan. Untuk pengertian semua, saya ingin turunkan petikan senandung indah Abdul Salam Al-Asyri yang diterjemahkan oleh Abu Inas Husayna dan Abu Maula dalam Sayidah Aminah, Ibunda Rasullullah SAW.
(2)….saat menyambut akan kelahiran Muhammad….isteri-iesteri saudara lelaki dan bapa saudara Abdullah datang mengucapkan selamat. Mereka diiringi oleh hamba-hamba perempuan yang membawa bingkisan-bingkisan mahal. Di antara mereka, terdapat seorang wanita yang hampir gila merasakan kebahagian. Mulutnya terus melontarkan senandung lagu merdu, menari dan berkata,”Kelahiran yang paling membahagiakan! Kelahiran yang paling membahagiakan! Berkat kelahiranmu, wahai putera Abdullah, aku lepas dari belenggu perhambaan, bebas berdiri sama tinggi dengan orang-orang. Kini, aku merengkuh angkasa luas. Berkat kelahiranmu, wahai Muhammad, kehidupan kembali membangkitkanku yang mati. Engkau akan menjelma sebagai seorang pemimpin yang agung, membebaskan para hamba, serta mengangkat sama tinggi harkat martabat manusia yang dilahirkan oleh ibu-ibu mereka sebagai orang bebas merdeka!”
(3) Wanita itu kemudian bergegas menuju perbaringan si kecil dan menciumnya. Ia kemudian mengangkat sang bayi perlahan dan mendakapnya di dada, menangis gembira. Orang-orang yang hadir tercengang melihat tingkah laku wanita ini. Mereka menduga ia melakukan itu semua untuk menampakkkan sambutannya yang besar dan agung. Sebahagian berteriak hairan kepadanya dan berkata,:”Apa yang sedang menimpamu, wahai Tsuwaibah? Sedikit saja dari perilakumu itu sudah cukup untuk memperlihatkan sikap basa-basimu kepada tuan-tuanmu.”
(4) Mendengar celaan itu, Tsuwaibah segera melontarkan nyanyian panjang dan keras. Dengan perasaan hampir terbang melayang, ia berkata:”Kebebasan, wahai manusia. Tidak ada kekayaan yang dapat menyamai sebuah kebebasan. Emas dan permatapun tak dapat menandinginya. Ia adalah anugerah yang lebih berharga daripada apapun yang ada di dunia. Tidak ada yang mampu menikmati erti kebebasan kecuali seorang hamba yang kehilangan kebebasannya, yang hidup dalam nista perhambaan, yang memiliki status lebih rendah dari haiwan. Mengapa aku tidak boleh terbang bahagia menyambut orang yang menjadi sebab kemerdekaanku, yang mengangkat darjatku dan mengembalikanku ke alam bebas? Bagaimana aku tidak melayang gembira di atas awan menyambut kelahirannya? Siapakah yang hendak melarangku bergembira melihat kelahiran seseorang yang menjadi berkat dan mendatangkan nasib baik, seorang bayi yang hidupnya akan menjadi berkat dan keuntungan bagi seluruh manusia di dunia? Tidakkah kalian melihat cahaya yang memancar dari wajahnya? Itulah cahaya bintang berkilau yang menyebak kegelapan, memberi petunjuk kepada orang-orang tersesat dan membimbing orang-orang bingung ke jalan kebenaran. Atas jasanya, aku menjadi merdeka, wahai kaum, dan tidak lagi hidup bersama haiwan ternak. Tuanku, Abdul Uzza bin Abdul Muthalib, akan memberikan imbalan kepada orang yang menyampaikan khabar gembira kelahiran putera saudaranya, Abdullah, dengan sesuatu yang lebih berharga daripada harta. Khabar gembira kelahiran Muhammad telah mengetarkannya. Iapun berkata dalam keadaan riang gembira:”Hadiah berita baik, Tsuwaibah. Sesuatu yang paling mahal dan lebih berharga daripada dinar-dinar, batang-batang emas, dan tumpukan permata. Engkau membawa khabar gembira paling berharga. Sejak saat ini, engkau merdeka, merasakan kenikmatan orang-orang yang bebas. Engkau tidak lagi dijual belikan. Tidak seorangpun berkuasa atas dirimu kecuali dirimu sendiri. Tanggalkan baju ini, baju yang selamanya dipakai hamba wanita dengan terpaksa. Dan kenakan jubah-jubah kebebasan yang lain. Lihatlah kalian semua! Tidakkah kalian melihat? Inilah jubah-jubah orang merdeka. Lihatl;ah wajah orang yang merdeka ini!”
(5) I a berjalan riang bernyanyi dan menari di dalam rumah. Para hamba wanita memendam kedengkian atas apa yang ia raih. Masing-masing berharap seandainya ia bergegas menyampaikan berita gembira kepada tuannya yang amat mencitai Abdullah, dan meraih apa yang kini diraih oleh Tsuwaibah…..
(6) Dari sedikit sisipan di atas, seharusnya, kita orang Melayu dan Islam di Negara ini sedar akan erti penghambaan biarpun kini kita tidak berada di zaman Jahilliah atau Penjajahan. Kita perlu mengerti bentuk penghambaan yang sedang dan akan kita lewati. Juga kita perlu mengerti apa maksud kemerdekaan di sebalik kata-kata Tsuwaibah. Sesunguhnya, kata Allah:”……tidakkah kamu orang-orang yang berfikir…” adalah cabaran agar kita sentiasa berfikir serta berani mengambil pendirian atas perkara yang memerdekakan dan menjamin kemerdekaan kita.
Matang jaya, Kuching
4 July, 2011
#Abdullah Chek Sahamat
Writing that complies Bizarre, Odd, Strange, Out of box facts about the stuff going around my world which you may find hard to believe and understand
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment