.

9/4/14 HELP ME BATTLE MY HOPE......kembalikan airmata ini.

Posted By: Abdullah Chek Sahamat - April 23, 2014

Share

& Comment

then:
Glimpse of your shadow
Inviting me to your door

Presenting Assalamualaikum to your heart
But to no answer

Yet the big bang slammed to my nose
A splash hot blood bathed my face
I next tapped onto the nearby window
You hit me another blow
The fury shattered glasses cut deep into my palms
I held up to my bleeding hands
I turned away, but tumbled on your door steps
I fumbled flat to my face,
My head bleed
I stood shivering walking away loosing dignity
To this far loneliness


sewaktu-waktu
saat akan kugapai bayanganmu
berderai dedaun pintu engkau hempaskan di langkahku
terasa menyimbah tumpah darahku
tetap kugagahi menjengah di muka jendelamu
namun kecaian kaca engkau tamparkan padaku
memaksa aku berlalu pergi
hatiku berderai menyembah bumi
lalu terketar lirih aku melangkah menjauh
sehingga hadirku di sini, sendiri

now:
the flame bustling all over
firing whistles to the chaos
kids girl crying to no tears
the boys sprawling bathed in blood pools
mothers shattered to no hand
their men lost to their lust
everything gone to ashes
Oh Allah. Here am I. Confused in the land of the Ambia (where are they?)
between me and them
what price is our dignity?

kini
terbakar di mana-mana
muntahan tembakan meranapkan
gadis-gadis kecil menangis tanpa airmata
remaja bergelimpangan lemas di kolam darah
tangan ibu-ibu tidak bersambutan
sedang para bapa tetap megah serakah
segala punah menuju debu
Ya Allah. Di sini aku keliru di Tanah RahmatPertunjukMu
(ke mana para ambiaMu?)
pada mereka dan aku
apa tersisa pada kami?

Forever:

with my heart bleed worst
to you I look for our dearest hopes
pray for us "Come flourish the loves we deserve
and return the tears to our smiling faces
at least if you can't give us your hands"


Kapanpun
teman, dalam derita pedih ini
kusandarkan harapanku
biar sekadar secebis doa, pohonlah buat kami
 kembali mengalirlah cinta-kasih di sini
agar airmata kami mengalir mengiring senyum biar sekadar sejenak
 penganti pembelaan yang tak kami harapkan mendatang

Ibn Sina at Al Nile, Cairo
Cairo University
23 April, 2014


Note:
This piece is an improved sketch from a once founded friend whom now lost to his despair of longing search. Let pray for him and his discoveries. I do hope the Malay version of it fit to his meaning. I'll be there friend, soon. InsyaAllah.

#Abdullah Chek Sahamat

Writing that complies Bizarre, Odd, Strange, Out of box facts about the stuff going around my world which you may find hard to believe and understand

1 comments:

balqiswilson said...

Assalamualaikum.

Semalam saya merenung ke langit malam melihat bulan yang tidak lama lagi akan mengambang penuh.
Ada yang berkata,bulan itu tidak indah seindah warnanya, namun begitu kita tetap akan cuba untuk menggapainya walau ia hanya dekat di pandangan mata...seumpama jika ingin berjaya amat sukar dan jauh untuk memperolehinya.
Kemudian saya merenung ke arah bintang-bintang berkerlipan, puluhan malah ratusan kerlipannya menyinari dada malam...

Waktu-waktu merenung dan berfikir, tanpa ada jawabannya,akhirnya saya terlelap bersama deru angin dingin malam.

Dalam sepi dan sedih malam itu, saya sendiri tidak pasti, apakah akan ada hari esok untuk kita semua merasakan akan kehangatan mentari...apakah akan berkesempatan merenung dan menikmati lagi keindahan sinaran rembulan malamnya...apakah akan punya waktu lagi untuk mengira taburan bintang-bintang di kaki langit malam...
SubhanAllah...mudah-mudahan saya,kita dan semua akan mendapat limpahan taufik dan hidayah dariNya...amin, wassalam.

Copyright © 2010 abc sadong™ is a registered trademark.

Designed by Access. Hosted on Blogger Platform.